Tips Mengatur Investasi di Masa Resensi, Investor Wajib Simak!

Tips Mengatur Investasi di Masa Resensi, Investor Wajib Simak!

Apa sebenarnya resesi itu? Biro Riset Ekonomi Nasional mendefinisikan resesi sebagai “penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, meluas ke semua tingkatan dan berlangsung lebih dari beberapa bulan.”

Sementara itu, menurut OJK, resesi adalah keadaan di mana ekonomi suatu negara memburuk, yang dibuktikan dengan produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Secara umum, resesi didefinisikan sebagai pertumbuhan negatif suatu negara selama dua kuartal berturut-turut. Kelesuan ekonomi suatu negara biasanya menyerang lima indikator ekonomi, yaitu: produk domestik bruto riil, meningkatnya pengangguran, turunnya pendapatan, turunnya produksi industri, dan turunnya penjualan eceran dan grosir.

Ketika ekonomi berjalan sebagaimana mestinya, kita harus mempersiapkan kondisi keuangan kita dengan sebaik mungkin untuk meminimalkan dampak dari potensi penurunan ekonomi.

Untuk itu, berikut tips dari untuk mengelola investasi di masa resesi agar tetap maksimal.

Tips Mengatur Investasi di Masa Resensi, Investor Wajib Simak!

  1. Disiplin Dalam Perencanaan Keuangan

Lakukan perencanaan keuangan dengan rumus 10-20-30-40. Pastikan 20% dari uang yang Anda gunakan untuk berinvestasi masuk ke dana darurat dalam instrumen yang sangat likuid dan disiplin saat menyiapkannya. Semakin tinggi rasionya, semakin siap Anda memenuhi kebutuhan di tengah kelesuan ekonomi.

 

  1. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Mulailah dengan mengurangi pengeluaran dan tidak menambahnya seperti hutang, segera lunasi jika memungkinkan atau jika masih merupakan kesepakatan yang sangat berat segera kirimkan ke organisasi jasa keuangan untuk direstrukturisasi.

 

  1. Penataan Ulang Portofolio Investasi

Penataan ulang portofolio investasi, jika kondisi pasar global mulai menurun, segera tata ulang portofolio investasi ke dalam format yang lebih aman, seperti saham dengan fundamental yang kuat dan reksa dana pasar uang.

 

Pilihan Instrumen Terbaik Saat Resesi

Lantas, adakah instrumen investasi aman di masa resesi yang bisa dijadikan patokan investor saat resesi melanda? Berikut beberapa instrumen investasi yang cocok saat terjadi perlambatan ekonomi atau resesi. Investasi yang tepat saat perekonomian cenderung melambat atau resesi, yaitu :

 

  1. Reksadana

Reksadana adalah produk investasi kolektif (reksa dana), manajer investasi mengelola dana yang dihimpun. Dengan alat investasi reksa dana, Anda dapat dengan mudah mengakses informasi yang Anda butuhkan.

Beberapa jenis investasi reksa dana yang dapat digunakan pada saat krisis adalah reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Kedua reksa dana ini cocok untuk investasi karena menawarkan kupon dan bunga terprogram.

Namun bagi Anda yang ingin memperoleh keuntungan lebih tinggi dan berani mengambil risiko besar, Anda bisa memilih berinvestasi di saham.

Namun jika Anda tidak terlalu berani mengambil risiko, Anda bisa memilih reksa dana. Di mana imbalannya lebih besar daripada di pasar uang atau pendapatan tetap, tetapi risikonya lebih kecil daripada di saham.

Anda juga dapat menjadikan ini sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan dan tahan resesi.

 

  1. Saham

Investasi saham adalah kegiatan investasi berupa pembelian saham atau sekuritas suatu perusahaan. Dengan membeli saham suatu perusahaan, investor dapat menjadi pemilik bersama perusahaan tersebut.

Saham dapat tetap menarik bahkan selama penurunan jika saham dipilih dengan benar. Yang terbaik adalah memilih emiten yang beralasan. Perhatikan laporan keuangan, terutama laporan laba rugi dan kewajiban jangka panjang perusahaan.

Kemudian pilih sektor yang tidak terkena dampak langsung Covid-19. Seperti resistance stock yaitu eksportir mi instan, telekomunikasi, dll.

 

  1. Obligasi

Obligasi merupakan salah satu alat investasi yang dapat dipertimbangkan. Obligasi memiliki risiko kerugian yang relatif kecil dibandingkan dengan berinvestasi di saham.

Berinvestasi saha\m  bagi investor pemula memang cukup rumit. Sementara itu, obligasi bisa menjadi alternatif terbaik. Keuntungan lain berinvestasi pada obligasi  adalah memperoleh capital gain dari penjualan surat utang yang diterbitkan.

Namun, berinvestasi di obligasi membutuhkan banyak uang, jadi tidak semua orang membelinya. Jika Anda ingin berinvestasi Anda juga harus bisa mempersiapkan beberapa hal, yang terpenting adalah bekal pengetahuan soal jenis instrumen investasi yang satu ini.

 

Mengenal Instrumen Investasi Peer to Peer Lending Indonesia

Selain pada jenis instrumen diatas, di masa resesi, Anda juga bisa melakukan investasi pada Peer to Peer Lending Indonesia. Dengan melakukan investasi disini, berarti Anda akan mengeluarkan sejumlah uang untuk digunakan sebagai dana pinjaman bagi nasabah layanan fintech.

Salah satu P2P Lending Indonesia terbaik adalah Akseleran yang menjadi favorit bagi banyak orang. Mulai dari produk pinjaman yang beragam hingga keuntungan ketika menjadi investor disana. Jadfi tunggu apalagi? Segera kunjungi stius Akseleran untuk informasi selengkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *